Daerah

Dispendik Banyuwangi Berikan Akses Pendidikan Layak untuk Warga

Dispendik Banyuwangi Berikan Akses Pendidikan Layak untuk Warga

Banyuwangi - Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi terus mengoptimalkan Program AKSARA (Akselerasi Sekolah Masyarakat). 


Ini adalah upaya Banyuwangi untuk mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).


Dimana salah satu indikatornya adalah jaminan akses pendidikan yang layak sesuai regulasi pemerintah yakni wajib belajar 12 tahun.


Kepala Dispendik Banyuwangi, Suratno menyebut di tahun ini dikembangkan inovasi untuk menjaring lebih banyak peserta didik.


Inovasi itu bernama Sanggar Kegiatan Belajar yang kemudian disingkat SKB. Program ini menjadi penguat selain Pelatihan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).


"Tiap tahun target program AKSARA minimal menjaring 10 ribu sampai 12 ribu warga yang belum tuntas pendidikannya," kata Suratno.


Semua lini sektor ikut bergerak. Semua sub korwil menjadi bagian lembaga SKB. Bahkan PNS atau PPPK Guru juga dilibatkan.


Mereka harus merekrut 3 warga yang belum tuntas pendidikannya untuk diikutkan program AKSARA. 

"Selalu kami minta minimal 3 orang di lingkungannya yang belum punya ijazah setara SMA untuk dirayu, dimotivasi dan didampingi agar ikut program AKSARA," ujarnya.


Sudah berjalan 2 tahun, program itu hingga kini masih lancar. Adapun hanya kendala perihal memotivasi warga. Sebab beberapa warga masih enggan. Perlu formula khusus.


Kemudian operasional. Semua serba terbatas. Tapi Suratno yakin dengan manajemen yang baik semua dapat teratasi.


"Alhamdulillah sampai saat ini lancar dan terus kita optimalkan. Setiap tahun rata-rata kita mampu menjaring 11 ribu warga untuk diikutkan AKSARA. Mendatang akan kita optimalkan," tegasnya.