Banyuwangi - Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam menguatkan program pro-difabel terus menjadi fokus utama.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang menegaskan pentingnya memberikan dukungan penuh kepada individu dengan kebutuhan khusus.
Bupati Ipuk Fiestiandani mengajak masyarakat untuk mengakui potensi dan kemampuan difabel. "Setiap individu dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan. Kami ingin memastikan bahwa setiap potensi yang dimiliki dapat berkembang maksimal," ujarnya.
Pemkab Banyuwangi telah meluncurkan serangkaian program pro-difabel yang mencakup pendidikan, kesehatan, hak sipil, dan dukungan sosial. Program Agage Pintar mengharuskan inklusi ABK di sekolah-sekolah, sementara Beasiswa Banyuwangi Cerdas memberikan penghargaan kepada siswa difabel yang berprestasi.
Festival Kita Bisa juga menjadi platform bagi difabel untuk mengekspresikan bakat dan minat mereka. Pemkab juga memastikan kemudahan akses dokumen kependudukan melalui program Go on Document (Godoc) yang dilakukan dari rumah ke rumah.
"Kami telah membuka jalur khusus dalam rekrutmen ASN dan mendorong perusahaan swasta untuk membuka lowongan kerja yang inklusif," tambahnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani secara simbolis menyerahkan bantuan kepada penyandang disabilitas, termasuk kursi roda, kruk, walker, alat bantu dengar, dan prostetik tangan serta kaki.
Bantuan ini disambut gembira oleh penerima, seperti Syaiful Ibad (12) yang kini bisa melangkah lebih leluasa dengan bantuan kaki palsu baru.
Pemkab Banyuwangi terus berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan program pro-difabel ini demi mewujudkan inklusi dan keadilan bagi semua warga.