BANYUWANGI - Gigi goyang sering menjadi keluhan utama pasien yang datang ke Poli Gigi Spesialis Periodonsia di RSUD Genteng. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh tekanan berlebihan yang berujung pada trauma dan penyakit periodontal. Penyakit periodontal sendiri terjadi akibat interaksi antara host yang rentan dan bakteri yang terdapat pada dental plak.
Lebih lanjut, drg. Sonny menambahkan bahwa penyakit periodontal merusak jaringan penyangga gigi, baik jaringan keras maupun jaringan lunak, yang dapat mengakibatkan kegoyangan gigi dan berpotensi menyebabkan kehilangan gigi serta kerusakan pada tulang alveolar. "Perawatan kegoyangan gigi harus diperhatikan dalam terapi periodontal," terangnya.
Perawatan terhadap gigi goyang akibat penyakit periodontal ditentukan oleh tingkat kerusakan tulang penyangga. Jika kegoyangan terjadi karena pelebaran periodontal space akibat adaptasi fungsional, terapi yang dibutuhkan adalah penyesuaian oklusal dan kombinasi terapi periodontal. "Jika gigi mengalami inflamasi gingiva dengan kegoyangan gigi yang berat karena kehilangan tulang, perawatannya adalah kombinasi dari terapi periodontal, penyesuaian oklusal, dan stabilisasi gigi," jelas drg. Sonny.
Stabilisasi gigi dapat dicapai dengan menggunakan splin periodontal yang berfungsi untuk mendistribusikan tekanan fungsional dan parafungsional. Terapi ini membantu proses reorganisasi jaringan gingiva, serat periodontal, dan tulang alveolar, serta meningkatkan kenyamanan pasien. "Splinting gigi adalah perawatan yang dirancang untuk membantu imobilisasi dan stabilisasi pada gigi goyang, yang pada akhirnya meningkatkan kenyamanan dan fungsi pasien," tambahnya.
Bagi masyarakat yang mengalami masalah dengan gigi goyang, drg. Sonny mengajak untuk datang langsung ke Poli Gigi Spesialis Periodonsia di RSUD Genteng. "Jangan biarkan gigi terus goyang, segera datang ke Poli Gigi Spesialis Periodonsia RSUD Genteng," ajaknya.