Banyuwangi - Program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu) 2024 terus digeber. Program Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bertujuannya untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Sekardadu 2023 lalu program berhasil melibatkan puluhan lembaga pendidikan dari berbagai jenjang. Termasuk 101 SD, 26 SMP, 14 SMA, hingga 9 perguruan tinggi di Banyuwangi. Bahkan, program tersebut masuk dalam TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jatim Tahun 2023.
Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priyambodo melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Manfaat dan Kemitraan Doni Arsilo Sofyan mengatakan, Sekardadu 2024 merupakan program yang dikembangkan dengan mengusung konsep melibatkan sekolah dalam merawat daerah aliran sungai.
"Sekardadu 2024 kami menerapkan digitalisasi monitoring dengan menggunakan aplikasi e-Monitoring Sekardadu," kata Doni.
Aplikasi tersebut berfungsi untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan Sekardadu yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan.
”Mereka dapat melaporkan pelaksanaan Sekardadu melalui aplikasi ini dan akan dimonitor secara berkala,” jelasnya.
Doni mengungkapkan, kegiatan Sekardadu juga melibatkan berbagai pihak. Seperti Dinas PU Pengairan, Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pendidikan (Dispendik), serta Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Banyuwangi.
Tidak hanya itu, Dinas PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (CKPP), Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan), serta sejumlah instansi lain juga ikut terlibat.
Melalui kerja sama berbagai pihak, target mapping peserta program Sekardadu 2024 jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya, yakni 329 lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah dengan total 70.440 siswa.
Perinciannya, 212 SD/sederajat dengan jumlah 25.440 siswa dan total 42.400 meter panjang saluran yang akan diatasi.
Ada pula, 85 SMP/sederajat dengan total 30.600 siswa untuk panjang saluran 25.500 meter. Sedangkan, jenjang SMA/sederajat terdapat 32 sekolah dengan total siswa sekitar 14.400 orang dan target 16.000 meter panjang saluran.
”Kami melibatkan lembaga pendidikan jenjang SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi untuk merawat sungai dan saluran sesuai zonasi. Tentunya lembaga pendidikan melaksanakan kegiatan bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk menjaga sumber daya air,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, berkomitmen mendukung penuh program Sekardadu. "Kita siap mendukung dan berkolaborasi untuk meningkatkan kepedulian anak didik terhadap lingkungan melalui Program Sekardadu," pungkasnya. (*)