Daerah

Diberi Kucuran Dana Pendidikan, Jadi Upaya Peningkatan SDM di Dua Kecamatan di Banyuwangi

Diberi Kucuran Dana Pendidikan, Jadi Upaya Peningkatan SDM di Dua Kecamatan di Banyuwangi

Keterangan Gambar : Istimewa

Banyuwangi, - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tengah berfokus dalam melakukan pembangunan di wilayah setempat.

Salah satu fokusnya adalah membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Oleh sebab itu di tahun 2023 ini suntikan dana juga cukup lumayan ditambahkan untuk sektor pendidikan.

Sebut saja di Kecamatan Glenmore dan Kecamatan Kalibaru. Dalam kunjungannya Ipuk merinci adanya tambahan dana untuk 2 kecamatan tersebut.

Di Kecamatan Glenmore misalnya, Ipuk menyebut di sektor pendidikan, tidak kurang dari Rp 4,5 miliar yang telah disediakan.

Lebih banyak dibanding tahun sebelumnya yang hanya 4,047 miliar.

Kemudian Rp 3,9 miliar untuk bidang kesehatan. Sedangkan pada bidang infrastruktur meningkat cukup besar. Dari Rp10,9 miliar pada 2022, kini mencapai Rp14,8 miliar.

"Bahkan, pada 2024 nanti, ada enam desa yang dapat insentif khusus jalan karena berhasil melunasi PBB. Total ada Rp 925 juta. Desanya adalah Margomulyo, Sumbergondo, Tegalharjo, Tulungrejo, Karangharjo, dan Bumiharjo," kata Ipuk.

Sementara di Kecamatan Kalibaru, secara spesifik, ia memaparkan penetrasi pembangunan yang dilakukan pemkab di wilayah itu.

Tahun 2023, sektor pendidikan di Kalibaru akan dapat kucuran dana tak kurang dari Rp 3,45 miliar. Lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 3,42 miliar.

Sektor kesehatan, mencapai Rp 3,6 miliar. Selanjutnya bidang infrastruktur mencapai Rp 13,3 miliar.

Ipuk juga membeberkan apa yang telah Banyuwangi raih.  Diantaranya adalah peningkatan PDRB Tahun 2022 mencapai Rp 93,29 triliun. Meningkat 8,6% dibanding tahun 2021 yang hanya sebanyak Rp 85,92 triliun.
 
Hal tersebut berpengaruh pada pendapatan perkapita Banyuwangi yang meningkat menjadi Rp 53,87 juta per orang di tahun di 2022.

Begitu juga pada pertumbuhan ekonomi yang meningkat sebesar 4,43 persen pada 2022. 

"Semua ini bisa tercapai berkat kerjasama dan gotong royong seluruh stakeholder dan masyarakat Banyuwangi," ungkap Ipuk.

Dengan terus mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut Ipuk, mampu menekan angka kemiskinan. kemiskinan Banyuwangi sempat meningkat pada saat pandemi Covid 19. Dari 8,06 persen di 2020 menjadi 8,07 persen di 2021.

"Alhamdulillah, tahun 2022 persentase penduduk miskin menurun signifikan menjadi 7,5 persen. Ini adalah angka terendah sepanjang sejarah Banyuwangi," tandasnya.