Faktabanyuwangi.co.id - Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi menginisiasi program padat karya yang tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur, tetapi juga untuk membantu menangani masalah kemiskinan di wilayah tersebut.
Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo melalui Kepala Bidang Bina Manfaat dan Kemitraan, Donny Arsilo Sofyan, mengungkapkan bahwa program ini melibatkan 360 orang, dan sebanyak 33 orang di antaranya merupakan masyarakat kurang mampu yang masuk dalam data Unit Gawat Darurat Kemiskinan (UGDK).
Program padat karya ini difokuskan pada kegiatan normalisasi sungai dan saluran air, serta melibatkan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) dan masyarakat tidak mampu yang masih bisa bekerja. Kegiatan ini dilaksanakan di 11 titik lokasi yang tersebar di berbagai Kordinator Sumberdaya Air (KORSDA).
"Kami berkoordinasi dengan data UGDK di masing-masing kecamatan untuk melibatkan warga yang berdomisili dekat lokasi kegiatan. Program ini merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan pekerjaan," jelas Donny.
Lebih lanjut, Donny menjelaskan bahwa program padat karya ini menerapkan sistem pembayaran tunai langsung ke rekening pribadi para pekerja. Dengan demikian, manfaat program ini bisa langsung dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
"Setiap lokasi padat karya kami berdayakan 30 orang selama 2 minggu. Dalam setahun, kami bisa memperkerjakan 360 orang," ujar Donny.
Program padat karya ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan di Banyuwangi. Melalui program ini, pemerintah bisa memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan sekaligus memperbaiki infrastruktur di berbagai wilayah. (*)