Faktabanyuwangi.co.id - Tradisi Puter Kayun kembali memeriahkan Hari Raya Idul Fitri di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Pada hari ke-10 Syawal, ratusan warga berkumpul untuk mengikuti ritual napak tilas ini dengan menaiki delman hias.
Biasanya ada puluhan delman yang akan turut terlibat dalam agenda napak tilas leluhur masyarakat Osing Boyolangu ini.
Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada leluhur yang telah membuka akses jalan di kawasan utara Banyuwangi. Ki Ageng Menden dan Ki Buyut Jakso, dua leluhur yang dihormati, diyakini memiliki peran penting dalam pembangunan jalan tersebut.
Puter Kayun diawali dengan doa bersama di Masjid Baitul Muttaqin Boyolangu. Kemudian, warga berbondong-bondong menaiki delman hias yang telah didekorasi dengan berbagai macam warna dan ornamen. Ratusan delman ini kemudian bergerak bersama menuju Pantai Watu Dodol, menempuh jarak sekitar 15 kilometer.
Di sepanjang perjalanan, para peserta Puter Kayun disuguhkan dengan berbagai hiburan, seperti musik tradisional dan tari-tarian. Antusiasme warga terlihat jelas dari raut wajah ceria mereka.
Tradisi ini merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Selain untuk mengenang jasa leluhur, Puter Kayun juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar warga.
Setibanya di Pantai Watu Dodol, para peserta Puter Kayun melakukan doa bersama dan menaburkan bunga di atas batu besar yang konon menjadi saksi bisu perjuangan para leluhur.
Tradisi Puter Kayun merupakan salah satu daya tarik wisata di Banyuwangi yang mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Keunikan dan nilai budaya yang terkandung dalam tradisi ini menjadikannya sebagai aset berharga yang harus dijaga dan dilestarikan. (*)