Daerah

Banyuwangi Jadi Pengendali Inflasi Terbaik Se-Jawa dan Bali 4 Tahun Berturut-turut

Banyuwangi Jadi Pengendali Inflasi Terbaik Se-Jawa dan Bali 4 Tahun Berturut-turut

Faktabanyuwangi.co.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali. Penghargaan ini diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara pada 31 Agustus 2023. Dengan demikian, empat tahun berturut-turut Banyuwangi meraih TPID Terbaik sejak 2019.

Capaian ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi semua pihak, termasuk petani, pelaku usaha, dan masyarakat. Bupati Ipuk menyampaikan, dengan dukungan banyak pihak, inflasi Banyuwangi terjaga dengan baik. Pemkab juga terus koordinasi dengan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter yang berkait erat dengan pengendalian inflasi.

Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian. Stimulus diberikan kepada petani, seperti bantuan bibit, pupuk organik, serta pendampingan lapangan.

Selain itu, Kabupaten Banyuwangi melakukan inovasi dengan menumbuhkan generasi baru pertanian dengan digitalisasi yaitu melalui program “Jagoan Tani” yang menggodok ribuan anak muda menjadi pengusaha muda pertanian yang tangguh.

Untuk memastikan kelancaran jalur distribusi produk pangan sehingga inflasi terkendali, Banyuwangi secara berkelanjutan melakukan perbaikan infrastruktur jalan. Pada 2023, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan pembangunan dan perbaikan jalan sepanjang 222,139 km serta pembangunan 26 jembatan di sejumlah wilayah.

Inspirasi Kolaborasi Atasi Inflasi dan Tekan Stunting

Terpilihnya TPID Pemkab Banyuwangi sebagai TPID terbaik tidak lepas dari inovasi program unggulan TPID yaitu Tereda Wangi (Teknologi Reduktan Pestisida Banyuwangi) untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang aman untuk lingkungan serta kesehatan sebagai Inisiasi Kolaborasi Atasi Inflasi dan Tekan Stunting (IKI ILENG) di Banyuwangi.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda, menyampaikan bahwa teknologi reduktan pestisida merupakan salah satu bentuk pertanian ramah lingkungan yaitu penggunaan reduktan yang dapat mengurangi aplikasi pestisida sehingga budidaya tanaman padi dapat menghasilkan panen beras sehat dan bernutrisi. Beras sehat bernutrisi tersebut yaitu jenis varietas Inpari IR Nutri Zinc yang dikembangkan secara khusus untuk penanganan masalah stunting oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi).

Pengembangan dan penerapan teknologi reduktan pestisida ini dilakukan bekerja sama dengan PAI (Pandawa Agri Indonesia) yaitu perusahaan lokal Banyuwangi yang memiliki hak paten reduktan pestisida. Penggunaan reduktan pestisida yang ramah lingkungan tentu dapat menghasilkan beras sehat bernutrisi yang disebut sebagai beras biofortifikasi.

“Beras Biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc adalah varietas padi sawah pertama di Indonesia yang memiliki kandungan unsur zinc (Zn) yang lebih tinggi, sekitar 25% lebih tinggi dibandingkan dengan varietas padi lainnya. Beras ini dikembangkan secara khusus oleh Balai Besar Padi melalui pemuliaan selektif konvensional dengan memasukkan unsur seng untuk meningkatkan kandungan gizi yang dibutuhkan dalam tumbuh-kembang anak. Harapannya, kandungan zinc yang lebih tinggi dalam padi ini mampu mencegah kejadian stunting. Dalam proses budidaya inilah sangat penting peran input reduktan pestisida yang ramah lingkungan,” pungkas Ilham. (*)